Jumat, 15 Januari 2016

SERTIFIKAT

                                                           SERTIFIKAT DANA BERGULIR
     



RESUME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN---KEAMANAN INFORMASI



RESUME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
                                         KEAMANAN INFORMASI
Referensi : Buku Sistem Informasi Manajemen (Raymond McLeod, Jr. dan George P. Schell)

RISTHI SAGITA ANWAR
47213825
3DA01
    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN#
Top of Form

KEBUTUHAN ORGANISASI AKAN KEAMANAN DAN PENGENDALIAN & KEAMANAN INFORMASI


Dalam dunia masa kini, banyak organisasi semakin sadar akan pentingnya menjaga seluruh sumber daya mereka, baik yang bersifat virtual maupun fisik, agar aman dari ancaman baik dalam dan luar.

Dalam arti luas istilah keamanan sistem (system security) digunakan untuk perlindungan peranti keras dan data, peranti lunak, fasilitas komputer, dan personel yang cakupannya untuk semua jenis data - bukan hanya data di dalam komputer. Sedangkan istilah keamanan informasi (informasi security) digunakan untuk mendeskripsikan perlindungan baik peralatan komputer dan nonkomputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan pihak-pihak yang tidak berwenang.

·         Tujuan Keamanan Informasi

      1.       Kerahasiaan

Perusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada orang-orang yang tidak berwenang.

       2.       Ketersediaan

Tujuan dari infrastruktur informasi perusahaan adalah menyediakan data dan informasi sedia bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk menggunakannya.

       3.       Integritas

Semua sistem informasi harus memberikan representasi akurat sistem fisik yang direpresentasikannya.

Pada bentuknya yang paling dasar, manajemen keamanan informasi terdiri atas empat tahap :

      1.   Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi 
            perusahaan.
      2.   Mendefinisikan risiko yang dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman tersebut.
      3.   Menentukan kebijakan keamanan informasi.
      4.   Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.

ANCAMAN
Ancaman keamanan informasi (information security threat) adalah orang, organisasi, mekanisme, atau peristiwa yang memiliki potensi untuk membahayakan sumber daya informasi perusahaan.

·         Ancaman Internal dan Eksternal

Ancaman internal mencakup bukan hanya karyawan perusahaan, tetapi juga pekerja temporer, konsultan, kontraktor, dan bahkan mitra bisnis perusahaan tersebut. Ancaman internal diperkirakan menghasilkan kerusakan yang potensi lebih serius jika dibandingkan dengan ancaman eksternal, dikarenakan pengetahuan ancaman internal yang lebih mendalam akan sistem tersebut.

JENIS ANCAMAN

Virus adalah program komputer yang dapat mereplikasi dirinya sendiri tanpa dapat diamati oleh si pengguna dan menempelkan salinan dirinya pada program-program dan boot sector lain. Sebenarnya, virus hanyalah salah satu contoh jenis peranti lunak yang menyandang nama peranti lunak yang berbahaya (malicious software). Malicious software, atau malware terdiri atas program-program yang lengkap atau segmen-segmen kode yang dapat menyerang suatu sistem dan melakukan fungsi-fungsi yang tidak diharapkan oleh pemilik sistem.

Terdapat beberapa jenis peranti lunak yang berbahaya; selain virus, terdapat pula worm, Trojan horse, adware, dan spyware. Tidak seperti virus, worm (cacing) tidak dapat mereplikasi dirinya sendiri didalam sistem, tapi dapat menyebarkan salinannya melalui e-mail. Trojan horse (kuda Tronya) tidak dapat mereplikasikan ataupun mendistribusikan dirinya sendiri; si pengguna menyebarkan sebagai suatu perangkat. Adware memunculkan pesan-pesan iklan yang mengganggu, dan spyware mengumpulkan data dari mesin pengguna.

Baru pada awal 2005, Microsoft memutuskan untuk memasuki perang antispyware. Program antispyware sering kali menyerang cookies, yaitu file teks kecil yang diletakkan perusahaan hard drive pelanggan untuk mencatat minat belanja pelanggan mereka. Menghapus cookies menggunakan program antispyware menciptakan kekhawatiran di kalangan beberapa pemasat.

RISIKO

Risiko keamanan informasi (information security risk) didefinisikan sebagai potensi output yang tidak diharapkan dari pelanggaran keamanan informasi oleh ancaman keamanan informasi.

Empat jenis risiko :

      1.       Pengungkapan informasi yang tidak terotorisasi dan pencurian.
      2.       Penggunaan yang tidak terotorisasi.
      3.       Penghancuran yang tidak terotorisasi dan penolakan layanan.
      4.       Modifikasi yang tidak terotorisasi.

MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko diidentifikasi sebagai satu dari dua strategi untuk mencapai keamanan informasi. Pendefinisian risisko terdiri atas empat langkah :

         1.   Identifikasi aset-aset bisnis yang harus dilindungi dari risiko.
   2.   Menyadari risikonya.
   3.   Menentukan tingkatan dampak pada perusahaan jika risiko 
               benar-benar terjadi.
   4.   Menganalisis kelemahan perusahaan tersebut.

Tingkat keparahan dampak dapat diklasifikasikan menjadi :

      1.     Dampak yang parah (severe impact), membuat perusahaan bangkrut atau 
             sangat membatasi kemampuan perusahaan tersebut untuk berfungsi.

      2.    Dampak signifikan (significant impact), menyebabkan kerusakan dan biaya 
            yang signifikan, tetapi perusahaan tersebut akan selamat.

      3.    Dampak minor (minor impact), menyebabkan kerusakan yang mirip dengan 
            yang terjadi dalam operasional sehari-hari.

KEBIJAKAN KEAMANAN INFORMASI

Perusahaan dapat menerapkan kebijakan keamanannya dengan mengikuti pendekatan yang bertahap. Lima fase implementasi kebijakan keamanan, yaitu :

      1.       Inisiasi proyek
      2.       Penyusunan kebijakan
      3.       Konsultasi dan persetujuan
      4.       Kesadaran dan edukasi
      5.       Penyebarluasan kebijakan

Kebijakan terpisah dikembangkan untuk :

      1.       Keamanan sistem informasi
      2.       Pengendalian akses sistem
      3.       Keamanan personel
      4.       Keamanan lingkungan dan fisik
      5.       Keamanan komunikasi data
      6.       Klasifikasi informasi
      7.       Perencanaan kelangsungan usaha
      8.       Akuntabilitas manajemen

BAB 9 DATABASE DAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE



RESUME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB 9 DATABASE DAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE
(Referensi : ( Management Information Systems eight edition, oleh   Raymond McLeod, Jr.  dan George Schell, ArthuStonehilldan Michael H. Moffett.)
Disusunoleh :
RISTHI SAGITA ANWAR
47213825
3DA01
    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN#

Data bisnis secara tradisional telah di organisasikan menjadi suatu hierarki yang terdiri dari data field , catatan ( record) , dan file. Data field  adalah unit data terkecil. Contohnya adalah nomor pegawai. Catatan ( record ) adalah suatu kumpulan data field yang berhubungan, seperti suatu catatan karyawan. File adalah suatu kumpulan catatan yang berhubungan, seperti file pegawai.
Folder
Suatu file dapat berupa spreadsheet, dokumen, set data, atau kumpulan fakta individual lain. File-file ini dapat dikumpulkan menjadi satu grup dalam satu folder. Folder  adalah kumpulan file-file yang berkaitan, dan saecara konseptual mirip ranting suatu pohon.
Konsep-konsep Dasar Struktur Data
1.       Nilai data
2.       Data field
3.       Catatan data ( data record )
4.       File data

Spreadsheet Sebagai Database Sederhana
Tabel berupa barais-baris dan kolom-kolom dalam sebuah spreadsheet dapat dianggap sebagai suatu struktur database sederhana. Kolom-kolom spreadsheet memiliki judul yang menggambarkan isi kolom-kolom itu.
Flatfiles adalah tabel yang tidak memiliki field yang berulang.
Struktur database hierarkies populer karena bekerja sangat baik dengan sistem pemrosesan transaksi, dan aplikasi informasi akuntansi serupa. Tugas-tugas akuntansi seperti ini merupakan salah satu operasi bisnis pertama yang dikomputerisasi. Struktur hirarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien saat sebagian besar catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
Struktur Database Jaringan memungkinkan satu catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database. Subkomite Data base Task Group CODASYL mengeluarkan spesifikasi struktur database jaringan pada tahun 1971.