You did it again
You did hurt my heart
I don’t know how many times
You… I don’t know what to say
You’ve made me so desperately in love
And now you let me down
You said you’d never lie again
You said this time would be so right
But then I found you were lying there by her side
Reff: You.. You turn my whole life so blue
Drowning me so deep, I just can reach myself again
You.. Successfully tore myheart
Now it’s only pieces
Nothing left but pieces of you
You frustated me with this love
I’ve been trying to understand
You know i’m trying i’m trying
You.. I don’t know what to say
You’ve made me so desperately in love
And now you let me down
Minggu, 27 Oktober 2013
Rabu, 16 Oktober 2013
tugas ilmu alamiah dasar*soft skill*
SANGKURIANG
Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi.Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu.
Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi.Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu.
Ia
berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu,
bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
Pada suatu hari Tumang tidak mau
mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing tersebut diusirnya ke dalam
hutan.
Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian
itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa
sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang
terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali
dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa
memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi.
Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya
berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah
total. Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi.
Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena
pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.
Pada suatu hari Sangkuriang minta
pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah
terkejutnya Dayang Sumbi demi melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis
seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata
wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan.
Maka kemudian ia mencari daya upaya
untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia
meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk
membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah
dipenuhi sebelum fajar menyingsing.
Malam itu Sangkuriang melakukan
tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan
itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah
di sebelah timur kota.
Ketika menyaksikan warna memerah di
timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan
pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang
diminta Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya, ia menjebol
bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian
menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung
yang bernama "Tangkuban Perahu."
TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR *softskill*
MITOS/CERITA RAKYAT
kisah dayak punan BERKAKI MERAH, MITOS ATAU KENYATAAN?
MALAM di hutan Penyinggahan Penyungkat yang berada di tepi
Sungai Sebunut, anak Sungai Mahakam di Kutai Barat, Kalimantan Timur, semakin
larut. Di hari kedelapan perjalanan, warga Tumbang Topus, Kecamatan Sumber Barito,
Kalimantan Tengah, yang mengawal Tim Perintis Ekspedisi Lintas
Barito-Muller-Mahakam terus menuturkan berbagai kisah soal kampung mereka.
Salah satu kisah yang membuat tim tertarik adalah informasi suku
Dayak Punan Siau atau Ot Siau atau Punan berkaki merah yang katanya hingga kini
masih ada. “Di Tumbang Tujang sana ada warga yang pernah diajak Punan Siau itu
ke goanya,” kata Golo (40), warga Tumbang Topus.
Punan Siau dilukiskan sebagai orang Dayak yang berkaki merah
yang tinggal di goa-goa yang penyebarannya mulai dari pedalaman Kalimantan
Tengah hingga Kalimantan Timur. Warga menggambarkan, Punan Siau selalu
menyalakan kayu bakar di dalam goa untuk perapian.
“Suku ini tidak pernah mau bertemu dengan warga lain, bahkan
dengan Dayak Punan seperti kami ini mereka tidak mau ketemu,” kata Golo. Suku
Siau ini dilukiskan hanya mengenakan pakaian dari kulit kayu dan bisa berjalan
cepat di antara tebing-tebing dan rerimbunan pohon di dalam hutan.
Golo menambahkan, hingga kini belum ada warga yang paham bahasa
mereka. “Ketika dua warga Tumbang Tujang dibawa ke goa mereka, para Punan Siau
ini hanya diam saja seperti membisu, tidak mengeluarkan kata-kata. Karena itu,
sulit dimengerti apa sebenarnya yang terjadi pada mereka,” ungkapnya.
PUNAN berkaki merah mendiami goa-goa karena terdesak akibat
penjajahan Belanda. “Belanda telah membuat mereka takut dan mereka hingga kini
tetap bersembunyi di dalam goa-goa,” kata Golo.
Golo kemudian memberikan dua nama warga Tumbang Tujang tersebut
kepada tim perintis. “Kalau mau mencoba mencari mereka, silakan hubungi dua
orang ini. Tanya di mana goa yang pernah mereka masuki itu,” kata Samsi (30),
warga lainnya.
Hanya saja, Samsi mengingatkan, jika ingin mencari goa mereka,
jangan berpakaian modern atau membawa peralatan modern. “Kalau mereka melihat
orang yang dianggap aneh dan bukan dari kalangan sekitar, mereka biasanya akan
melepaskan senjata sumpit,” katanya.
Oleh karena itu, Samsi mengingatkan, siapa yang ingin menemui
mereka sebisanya mengenakan pakaian pemburu dengan senjata tombak agar bisa
menyerupai warga suku Punan. “Kalau dengan senjata tradisional seperti tombak
dan mandau, mereka malah tidak akan menyerang kita,” katanya.
Berbagai cerita, entah mitos atau legenda, didapat tim perintis
selama perjalanan 13 hari menyusuri Sungai Barito melintasi Pegunungan Muller
dan kembali menyusuri Sungai Mahakam. Cerita-cerita tersebut berkembang dari
mulut ke mulut, dan hampir semua warga memiliki pengetahuan yang merata soal
cerita itu.
ANTROPOLOG dari Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan
Evangelis (STT GKE) yang menggeluti masalah etnis Dayak, yang juga Direktur
Eksekutif Lembaga Studi Dayak-21, Marko Mahin, mengingatkan agar berhati-hati
menerima informasi yang masih simpang siur. “Bisa jadi itu hanya mitos,”
katanya.
Mitos, seperti di daerah lain umumnya, sering digunakan warga
untuk berlindung dari sesuatu maksud. Marko Mahin pernah memiliki pengalaman
yang sama, yaitu mendapat informasi keberadaan Dayak Ot Siau, tetapi setelah
dilacak ternyata informasi tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Di pedalaman, mitos dan kenyataan hampir bersanding bersama.
Jika informasi yang diterima tidak disaring, bisa menjadi suatu kesalahpahaman.
Beberapa peneliti diindikasikan juga sering tersesat dan kesimpulannya menjadi
salah akibat tidak merunut dengan baik informasi yang diterimanya.
Selain informasi soal suku Dayak Punan Siau atau Ot Siau, tim
perintis ekspedisi juga mendapat informasi adanya kuburan batu di deretan karst
Pegunungan Muller. Warga Tumbang Topus menuturkan, kuburan batu itu berisi
tulang belulang yang ukuran tubuhnya melebihi manusia normal, dengan kata lain,
warga Tumbang Topus meyakini zaman dulu memang ada manusia raksasa.
“Informasi ini perlu dicek dengan teliti bukti-bukti
kebenarannya, saya juga sering mendengar mitos-mitos soal manusia raksasa ini,”
kata Marko Mahin. Semoga saja informasi tersebut tidak sekadar mitos. (AMR)
TUGAS IMU ALAMIAH DASAR *softskill*
-Mitos/cerita rakyat di sebagian daerah-
MITOS NYI RORO KIDUL
MITOS NYI RORO KIDUL
Keberadaan Nyi Roro Kidul sebagai penguasa pantai selatan tidak
bisa dilepaskan dari kerajaan Mataram. Bahkan saat Mataram terpecah menjadi
dua, Surakarta dan Yogyakarta, mitos penguasa pantai selatan masih tumbuh subur
di masyarakat pesisir selatan Jawa.
Kuatnya keyakinan masyarakat bahwa pendiri Kerajaan Mataram, yakni Panembahan Senapati, memiliki hubungan khusus dengan Nyi Roro Kidul membuat aura dan kewibawaan kerajaan ini senantiasa diliputi dimensi gaib. Tak hanya Panembahan Senopati, bahkan hubungan 'istimewa' ini terus berlanjut sampai ke keturunannya yang menjadi raja di Yogyakarta.
Hingga saat ini memang belum ada pembuktian yang bisa menjawab benar tidaknya keberadaan Ratu Pantai Selatan itu. Akan tetapi, sejarah menyatakan bahwa mitos Nyi Roro Kidul muncul pada masa berdirinya Kerajaan Mataram oleh Panembahan Senapati, yang memiliki nama asli Danang Sutawijaya.
Mitos tersebut kemudian diwariskan secara turun temurun hingga saat ini. Meski belum tentu benar, mitos Nyi Roro Kidul mengakar begitu kuat bagi sebagian masyarakat Jawa.
Benar tidaknya mitos Nyi Roro Kidul, yang jelas hal tersebut membawa berkah atau keuntungan bagi pewaris tahta Mataram atau Yogyakarta. Mitos Nyi Roro Kidul yang digambarkan berwujud perempuan cantik ini justru memperkuat legitimasi raja Yogyakarta.
Cerita bahwa siapapun yang menjadi raja di Mataram atau Yogyakarta berarti juga menikahi Nyi Roro Kidul membuat raja tersebut mendapat legitimasi kuat. Rakyat pesisir yang tidak mau tunduk terhadap kekuasaan raja terpaksa tunduk dengan mitos, bahwa Nyi Roro kidul adalah istri gaib raja.
Bagi masyarakat pesisir, laut adalah tempat menggantungkan hidup. Dari laut mereka mendapatkan makan dan menghidupi keluarga. Laut pun kemudian diperlakukan tidak sembarangan dan mereka percaya bahwa ada kekuatan besar yang berada di dasar laut.
Kekuatan tak kasat mata tersebut tidak sekadar menentukan besar sedikitnya hasil laut mereka, tetapi juga keselamatan. Kekuatan gaib tersebut kemudian diwujudkan dalam sosok Nyi Roro Kidul, sang penguasa pantai selatan.
Alhasil, mereka pun menyakini akan kekuatan dan keberadaan ratu pantai selatan. Inilah yang kemudian dijadikan dasar untuk melegitimasi kekuasaan raja-raja Mataram.
Kisah Nyi Roro Kidul memang banyak ditulis para pujangga terdahulu, bahkan di Babad Tanah Jawi juga disinggung mengenai keberadaan putri yang selalu mengenakan baju hijau itu.
Dalam penjelasan Babad Tanah Jawi secara tegas menyiratkan bahwa Nyi Roro Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senapati bahwa akan menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka. Hal inilah yang membuat kepercayaan masyarakat di pesisir pantai selatan semakin kuat terhadap sosok Nyi Roro Kidul.
Asal-usul Nyi Roro Kidul hingga kini juga masih banyak versi dan diperdebatkan. Ada yang berpendapat bahwa Nyi Roro Kidul aslinya bernama Putri Kadita, Ratna Suwida, dan Dewi Nawang Wulan, tetapi kisahnya tidak jauh berbeda, yaitu seseorang putri raja yang mempunyai paras wajah cantik yang terkena penyakit guna-guna oleh saudara tirinya yang menginginkan tahta ayahnya. Pada akhirnya, dia dibuang oleh ayahnya lantaran penyakit yang dimiliki meresahkan dan menular.
Versi lain menyebut bahwa Nyi Roro Kidul adalah jelmaan dari salah satu tujuh bidadari. Tetapi, menurut tradisi yang dipegang kuat Mataram, Nyi Roro Kidul adalah seorang putri dari kerajaan Padjajaran yang telah diusir dari istana karena dia menolak suatu perkawinan yang diatur oleh ayahnya. Raja Padjajaran lalu mengutuk putrinya, sehingga akhirnya dia dijadikan ratu kaum roh halus dengan istananya di bawah perairan Samudera Hindia.
Benarkah ada makhluk bernama Nyi Roro Kidul sang penguasa laut pantai selatan? Atau hal tersebut hanya sebatas cerita yang dikarang untuk melegitimasi kekuasaan Panembahan Senapati dan keturunannya?
Kuatnya keyakinan masyarakat bahwa pendiri Kerajaan Mataram, yakni Panembahan Senapati, memiliki hubungan khusus dengan Nyi Roro Kidul membuat aura dan kewibawaan kerajaan ini senantiasa diliputi dimensi gaib. Tak hanya Panembahan Senopati, bahkan hubungan 'istimewa' ini terus berlanjut sampai ke keturunannya yang menjadi raja di Yogyakarta.
Hingga saat ini memang belum ada pembuktian yang bisa menjawab benar tidaknya keberadaan Ratu Pantai Selatan itu. Akan tetapi, sejarah menyatakan bahwa mitos Nyi Roro Kidul muncul pada masa berdirinya Kerajaan Mataram oleh Panembahan Senapati, yang memiliki nama asli Danang Sutawijaya.
Mitos tersebut kemudian diwariskan secara turun temurun hingga saat ini. Meski belum tentu benar, mitos Nyi Roro Kidul mengakar begitu kuat bagi sebagian masyarakat Jawa.
Benar tidaknya mitos Nyi Roro Kidul, yang jelas hal tersebut membawa berkah atau keuntungan bagi pewaris tahta Mataram atau Yogyakarta. Mitos Nyi Roro Kidul yang digambarkan berwujud perempuan cantik ini justru memperkuat legitimasi raja Yogyakarta.
Cerita bahwa siapapun yang menjadi raja di Mataram atau Yogyakarta berarti juga menikahi Nyi Roro Kidul membuat raja tersebut mendapat legitimasi kuat. Rakyat pesisir yang tidak mau tunduk terhadap kekuasaan raja terpaksa tunduk dengan mitos, bahwa Nyi Roro kidul adalah istri gaib raja.
Bagi masyarakat pesisir, laut adalah tempat menggantungkan hidup. Dari laut mereka mendapatkan makan dan menghidupi keluarga. Laut pun kemudian diperlakukan tidak sembarangan dan mereka percaya bahwa ada kekuatan besar yang berada di dasar laut.
Kekuatan tak kasat mata tersebut tidak sekadar menentukan besar sedikitnya hasil laut mereka, tetapi juga keselamatan. Kekuatan gaib tersebut kemudian diwujudkan dalam sosok Nyi Roro Kidul, sang penguasa pantai selatan.
Alhasil, mereka pun menyakini akan kekuatan dan keberadaan ratu pantai selatan. Inilah yang kemudian dijadikan dasar untuk melegitimasi kekuasaan raja-raja Mataram.
Kisah Nyi Roro Kidul memang banyak ditulis para pujangga terdahulu, bahkan di Babad Tanah Jawi juga disinggung mengenai keberadaan putri yang selalu mengenakan baju hijau itu.
Dalam penjelasan Babad Tanah Jawi secara tegas menyiratkan bahwa Nyi Roro Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senapati bahwa akan menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka. Hal inilah yang membuat kepercayaan masyarakat di pesisir pantai selatan semakin kuat terhadap sosok Nyi Roro Kidul.
Asal-usul Nyi Roro Kidul hingga kini juga masih banyak versi dan diperdebatkan. Ada yang berpendapat bahwa Nyi Roro Kidul aslinya bernama Putri Kadita, Ratna Suwida, dan Dewi Nawang Wulan, tetapi kisahnya tidak jauh berbeda, yaitu seseorang putri raja yang mempunyai paras wajah cantik yang terkena penyakit guna-guna oleh saudara tirinya yang menginginkan tahta ayahnya. Pada akhirnya, dia dibuang oleh ayahnya lantaran penyakit yang dimiliki meresahkan dan menular.
Versi lain menyebut bahwa Nyi Roro Kidul adalah jelmaan dari salah satu tujuh bidadari. Tetapi, menurut tradisi yang dipegang kuat Mataram, Nyi Roro Kidul adalah seorang putri dari kerajaan Padjajaran yang telah diusir dari istana karena dia menolak suatu perkawinan yang diatur oleh ayahnya. Raja Padjajaran lalu mengutuk putrinya, sehingga akhirnya dia dijadikan ratu kaum roh halus dengan istananya di bawah perairan Samudera Hindia.
Benarkah ada makhluk bernama Nyi Roro Kidul sang penguasa laut pantai selatan? Atau hal tersebut hanya sebatas cerita yang dikarang untuk melegitimasi kekuasaan Panembahan Senapati dan keturunannya?
TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR*softskill*
-Spesifikasi tumbuhan-
JAHE
TERATAI
Daunnya lebar dan tipis untuk memperbanyak penguapan. Batangnya berongga untuk mengalirkan udara dari daun ke akar dan untuk mengapung. Akarnya berbentuk seperti spon untuk menyimpan udara. Batangnya panjang agar daunnya tetap berada di permukaan air.
JAHE
Tanaman jahe merupakan terna
tahunan, berbatang semu dengan tinggi antara 30-75 cm. Berdaun sempit memanjang
menyerupai pita, dengan panjang 15-23 cm, lebar kurang lebih 2,5 cm, tersusun
teratur dua baris berseling.Tanaman jahe hidup merumpun, beranak-pinak,
menghasilkan rimpang dan berbunga. Bunga berupa malai yang tersembul pada
permukaan tanah, berbentuk tongkat atau bulat telur, dengan panjang kurang
lebih 25 cm. Mahkota bunga berbentuk tabung, dengan helaian agak sempit, tajam,
berwarna kuning kehijauan. Bibir mahkota bunga berwarna ungu gelap,
berbintik-bintik putih kekuning-kuningan. Kepala sari berwarna ungu dan
mempunyai dua tangkai putik.
Daunnya lebar dan tipis untuk memperbanyak penguapan. Batangnya berongga untuk mengalirkan udara dari daun ke akar dan untuk mengapung. Akarnya berbentuk seperti spon untuk menyimpan udara. Batangnya panjang agar daunnya tetap berada di permukaan air.
Tumbuhan rafflesia arnoldi ( bunga bangkai )
· baunya seperti bangkai
untuk menarik lalat untuk membantu penyerbukan.
·
Memiliki akar penembus
untuk menembus akar tumbuhan lain dan di ambil makanannya.
·
Bunganya memantulkan cahaya
untuk serangga membantu penyerbukan.
·
Tidak berklorofil.
ECENG GONDOK
·
Daunnya tipis.
·
Batangnya menggembung
seperti gondok agar tetap terapung di air.
·
Memiliki akar pembandul
agar tidak terbalik.
POHON BAMBU
pohon bambu mnjulang tinggi
tiap sekian cm (ukurannya gak tentu) ada pembatas yang disebut ros kata orang jawa
akarnya panjang - panjang tapi antara 1 dengan yang lain saling mengikat
gaunnya keras dan panjang tapi kecil kecil
pohonnya tidak bercabang seperti pohon lainnya
ada ranting yang banyak durinya
beruas, berakar, bertunas, tidak bercabang, dll
tiap sekian cm (ukurannya gak tentu) ada pembatas yang disebut ros kata orang jawa
akarnya panjang - panjang tapi antara 1 dengan yang lain saling mengikat
gaunnya keras dan panjang tapi kecil kecil
pohonnya tidak bercabang seperti pohon lainnya
ada ranting yang banyak durinya
TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR *softskill*
-Spesifikasi hewan-hewan-
SEMUT
hewan ini bertubuh kecil, dan mempunyai antene, hidupnya pada dua antene di kepalanya, dengan antene tersebut
semut dapat menyentuh, membau dan merasakan getaran bunyi. Sedangkan mulut pada
semut dipergunakan untuk mengecap. Semut berkomunikasi dengan semut lain dengan
antenanya. Semut juga dapat mengeluarkan bau khusus untuk menyatakan bahaya
atau letakan dimana terdapat makanan
BUNGLON
bunglon termasuk hewan yang lambat pergerakannya
makanan serangga banyak terdapat di pepohonan, dua matanya dapat melihat pada
arah yang berlawanan.
Ciri khusus yang dimiliki oleh bunglon adalah mampu merubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan nya dan hal ini disebut MIMIKRI. bunglon memiliki lidah yang panjang dan lengket untuk menangkap mangsanya.
Ciri khusus yang dimiliki oleh bunglon adalah mampu merubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan nya dan hal ini disebut MIMIKRI. bunglon memiliki lidah yang panjang dan lengket untuk menangkap mangsanya.
KUCING
kucing
memiliki mata yang dapat menyala saat terkena cahaya
pada malam hari. Kucing bergigi taring tajam karena pemakan daging.
Kucing berkaki 4, dan bercakar yang tajam dan kuat untuk menangkap dan
membunuh mangsanya.
Kucing memiliki alat keseimbangan yang terdapat di dalam daun
telinganya, sehingga
jika jatuh dari ketinggian kucing tetap dapat mendarat dengan cara
berdiri.
BEBEK
Terdapat pada kaki bebek, setiap jarinya dihubungkan dengan
selaput. Dengan kaki berselaput, bebek dapat berenang. Selain bebek, kaki
berselaput juga dimiliki angsa. Sementara, ayam tidak memiliki jari berselaput.
CUMI
Ikan cumi memili tentakel yang berotot lentur dapat mengkerut
dan memanjang sehingga dapat bergerak dengan cepat. Cumi-cumi dapat
mengeluarkan tinta berwarna pekat. Cumi-cumi juka mampu memancarkan cahaya
warna-warni pada tubuhnya, fungsinya untuk memikil mangsanya agar mendekat
untuk kemudian dapat dengan mudah ditangkap dan dimangsa olehnya.
Langganan:
Postingan (Atom)